|
inulwara.blogspot.com |
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN TERPADU
Robin Fogarty (1991) dalam bukunya yang berjudul How to Integrate the Curricula, mengemukakan ada 10 model kurikulum terpadu. Kesepuluh model itu dibedakan menjadi 3 kelompok berdasarkan kadar keterpaduannya.
A.Inter disiplin (within
single disciplines) terdiri atas 3 model.
- Model Fragmentasi (Fragmented)
- Model Koneksi /Keterhubungan (Connected)
- Model Sarang (Nested)
B. Antar disiplin (Across
several disciplines)
- Model Berurutan (Sequenced)
- Model Patungan (Shared)
- Model Jala-jala/Jaring Laba-laba (Webbed)
- Model Untaian Simpul (Threaded)
- Model Integrasi/Keterpaduan (Integrated)
C. Inter & antar disiplin (within and across learners)
- Model Intensif – fokus 1 bidaang (Immersed)
- Model Intensif & ekstensif fokus 1 masalah
cakup berbagai bidang (Networking)
Model Fragmentasi (Fragmented)
¨ Model ini disimbulkan dengan gambar periskop.
Artinya pandangan satu arah., fokus yang sempit untuk setiap disiplin atau mata
pelajaran.
¨ Model ini diartikan sebagai suatu rancangan dimana
setiap mata pelajaran disusun secara terpisah-pisah dan terdiri atas mata
pelajaran yang berbeda-beda. Setiap mata pelajaran diajaarkan secara terpisah
dengan tidak ada usaha untuk menghubungkan atau mengintegrasikan di antara mata
pelajaran-mata pelajaran tersebut.
¨ Kelebihannya: a) Setiap mapel
memiliki kemurniannya sendiri; b) Guru dpt menyiapkan bahan ajar sesuai bidang
keahliannya dan dg mudah menentukan ruang lingkup bahasan yang diprioritaaskan
dalam setiap pengajarannya; c) Organisasi kurikulum ini sederhana, mudah
direncanakan, dilaksanakan, dan mudah dinilai.; d) Memudahkan pekerjaan guru.
¨ Kelemahannya: a) Siswa tidak
dpt mengintegrasikan konsep-konsep yang sama; b) Keterkaitan konsep,
keterampilan, serta sikap yang tumpang tindih tidak jelas, dan kurang terjadi transfer
belajar pada situasi baru.
¨
Model ini cocok digunakan untu sekolah-sekolah besar
dg bermacam-macam siswa, yg setiap tingkatnya siswa memiliki sasaran atau minat
khusus terhadap mata pelajaraan yang disukainya. Cocok digunakan di Perguruan
Tinggi.
¨
Contoh model ini:
ILMU SOSIAL
|
Daftar
|
Urutan
|
Peta
|
5
|
Populasi
|
2
|
Sistem Sosial
|
1
|
Masalah Geografi
|
6
|
Sistem Ekonomi
|
4
|
Revolusi Konflik
|
3
|
Model Keterkaitan (Connected)
¨ Model PT yang terfokus pada pembentukan yang tegas
keterkaitan di dalam suatu mata pelajaran (antar topik, antar konsep, antar
keterampilan, antar program lengkap 1 cawu dengan cawu berikutnya). Dapat pula
keterkaitan antar bidang sains yang berada dalam 1 payung (misal: kimia –
fisika – biologi)
¨ Bedanya dg model fragmentasi adalah keterkaitan
diupayakan secaara sengaja oleh guru. Misal menghubungkan konsep pecahan dengan
konsep desimal dalam kaitannya dengan uang dan angka.
Kelebihannya: A) Dengan menghubungkan ide dlm suatu mapel, siswa memperoleh gambaran yang lebih luas dari suatu aspek; b)Siswa berkesempatan utk melakukan reviu, rekonseptualisasi, mengedit, mengasimilasi ide secara bertahap; dan pada taraf tertentu dpt melakukan transfer belajar.
Kelemahannya: a) Meski telah diusahakan menghubungkan dengan tegas dlm rancangan pembelajaran, keberagaman mapel dalam model ini tetap terpisah dan nampak tidak berhubungan, shg materi tetap terpusat pada pada satu mata pelajaran.
Model ini cocok sebagai langkah awal menuju suatu pembelajaran terpadu. Terutama jika didukung oleh kemauan guru dalam menemukan keterkaitan di dalam bidang studi mereka sendiri.
Model Sarang (Nested)
- Model ini merupakan suatu rancangan yang kaya yang digunakan oleh guru yang terampil. Keterampilan menjangkau hal yang lebih luas dan lebih jauh dari matteri pelajaran.¨
- Model ini perlu perencanaan yang matang dalam menyusun berbagai target. Di samping target tersebut, dapat mentarget keterampilan berfikir sebab akibat.
Kelebihannya: a) Dapat menggabungkan dan mengelompokkan sejumlah tujuan dalam pengalaman belajar.; b) Belajar siswa diperkaya dan diperluas dengan memfokuskan pada inti melalui keterampilan berfikir sosial dan ide-ide lain.
Kekurangannya: a) Dengan menggabungkan dua, tiga atau empat target belajar dalam satu mapel dapat membingungkan siswa; b) Prioritas-prioritas konseptual dari pelajaran dapat menjadi kabur karena siswa diarahkan untuk dapat melakukan beberapa tugas belajar pada saat yang bersamaan.
Model ini cocok digunakan ketika guru mencoba menanamkan keterampilan berfikir dan bekerjasama dalam pelajaran-pelajaran intinya. Sementara itu sambil menambahkan fokus berfikir dan menargetkan keterampilan-ketrampilan sosial. Contoh penerapannya: Pengaruh panas pada zat
Pengembunan Penguapan
Deposisi
Cair Sublimasi
Pembekuan Peleburan
Padat
Model Berurutan (Sequenced)
¨
Model ini menerapkan konsep baahwa suatu bahan ajar
dari satu mapel dapat dipelajari dari mata pelajaran yang lain.
¨
Model ini dilakukan dengan cara guru merancang ulang
tata urutan topik bahasannya sedemikian rupa sehingga unit yang saama dari
mapel yang satu dengan yang lain saling berkesesuaian.
¨
Penerapannya: dua mata pelajaran murni berdiri
sendiri-sendiri, penekanannya hanyalah dalam domain mata pelajaran (urutan
P.B.)
¨
Kelebihannya; a) Dengan
menata ulang urutan topik-topik, bab, unit bahan pelajaran, guru dapat memberikan
prioritas tertentu daripada mereka mengikuti saja urutan dalam buku teks; b)
Membantu pengalihan mapel yang dipelajari secara terpadu.
¨
Kelemahannya: Untuk mengkaji
ulang tata urutan, guru perlu otonomi utk membuat tata urutan kurikulum.
¨
Model ini cocok digunakan sebagi langkah awal proses
pengintegrasian dua mata pelajaran yang dapat saling memudahkan. Guru bersama
sejawatnya dapat memulai dengan mendaftar muatan-muatan kurikulum secara
terpiah, kemudian tim tsb mencoba mengurutkan materi-materi dari kedua mata
pelajaran.
Model Patungan (Shared)
¨
Merupakan model PT yang mengintegrasikan ide-ide
yang sama di antara dua mata pelajaran yang berbeda, tetapi antara satu sama
lain overlap.
¨
Ciri khasnya model ini adalah: guru menciptakan
pembelajaran yang memfokuskan pada konsep, skill, dan sikap yang sama di antara
pelajaran-pelajaran ybs.; Tidak sekedar
mengurutkan topik dari 2 mapel.
¨
Kelebihannya: a) Guru dpt
menggunakan waktu lebih banyak (waktu utk 2 mapel yg berbeda digabung); b)
memudahkan terjadinya transfer belajar karena materi telah dikaji mendalam.
¨
Kekurangannya: a) Perlu banyak
waktu utk pengembangannya; b) perlu fleksibilitas dan kompromi untuk
keberhasilan implementasinya, perlu kekompakan tim; b) Untuk menemukan overlap
konsep dalam mapel, perlu dialog yang mendalam antar guru mapel.
Model Jala-jala/Jaring
Laba-laba (Webbed)-Model Untaian Simpul (Threaded)
Ø Model PT yang
memfokuskan pada meta kurikulum yang menggantikan atau silang-menyilangkan
beberapa atau semua pokok bahasan.
Ø Dengan menggunakan
keterampilan-keterampilan berfikir atau sosial ke dalam isi materi, dapat
mengoptimalkan kegiatan yang dialami oleh siswa, sehingga pengalaman belajar
lebih bermakna.
Ø Kelebihannya: Guru memberi penekanan
kepada tingkah laku metakognitif, sehingga siswa dapat belajar tentang
bagaimana seharusnya mereka belajar.; b) setiap disiplin isinya tetap murni,
siswa memperoleh tambahan pemikiran subordinat yang memiliki kekuatan transfer
belajar.
Ø Kelemahannya: a) Hubungan isi antar
pelajaran tidak ditunjukkan secara eksplisit; b) Metakurikulum dimunculkan
tetapi, tetapi disiplin-disiplin dibiarkan statis; c) Hubungan antar isi
pelajaran tidak ditekankan; d) Guru perlu memahami keterampilan dan
strategi-strategi yang digunakan.
Ø Model ini cocok
digunakan untuk mengintegrasikan kurikulum-kurikulum ketika suatu metakurikulum
merupakan sesuatu yang dijadikan fokus.
Ø Contoh
penerapannya:
Model
Integrasi/Keterpaduan (Integrated)
u
Model ini
mirip dengan Shared model, tetapi
dengan memadukan 4 macam disiplin ilmu yg utama, yang masing-masing pengajar
menyusun prioritas dari disiplin ilmunya. Kemudian tim pengajar tsb. Mencari
skil-skill, konsep-konsep, dan sikap-sikap yang saling overlap di dalam keempat
disiplin ilmu tadi.
u
Tim antar disiplin mencari prioritas-prioritas pada
masing-masing disiplin ilmunya, kemudian materi-materi yang overlap dibicarakan
bersama anggota tim.
u
Kelebihannya: a) Siswa merasa
senang dengan keterkaitan dan hubungan timbal balik antar berbagai disiplin
ilmu; b) Memperluas wawasan dan apresiasi staf pengajar.
u
Kekuurangannya: a) Merupakan
model yang sulit, pelik (jlimet)
untuk diimplementasikan secara penuh; b) Membutuhkan keahl;ian guru yang
tinggi; c) Perlu kerjasama tim antar mapel dengan halangan waktu perencanaan
dan mengajar yang bersamaan. Ini berarti menyusun kembali rencana pelajaran; d)
Perlu tanggung jawab dari berbagai sumber. Cocok diterapkan pada kurikulum yang sarat materi.
Model
Intensif – fokus 1 bidang (Immersed)
Ø Immersed artinya terbenam. Maksudnya:
berkecimpung dan mendalami suatu bidang atau keahlian. Jadi model ini
diartikan Pebelajar “terbenam” dalam
bidang studi atau keahlian yang diminatinya.
Ø Model ini
merupakan model PT yang mengintegrasikan semua materi pelajaraan melalui sudut
pandang siswaa secara mendetail dan secara internal diselesaaikan oleh siswa
sendiri tanpa campur tangan pihak lain. Siswa mengintegrasikan data/informasi
berdasarkan minat dan keahliannya.
Ø Kelebihannya: a) Terjadi proses
integrasi dalam diri siswa; b) Pebelajar merasa tak pernah merasa puas dalam
menuntut ilmu; c) Terbentuknya keyakinan bahwa semakin banyak tahu, semakin
tidak tahu; d) Pebelajar dappat membuat hubungan secara eksplisit dengan
pebelajar yang lain.
Ø Kekurangannya: a) Karena dipelajari hanya
dari satu sudut pandang, maka apa yang dipelajari masih terasa dangkal; b)
Perlu wawasan yang luas untuk mempelajari
Ø Model ini cocok
digunakan di perguruan tinggi. Model ini dibuat tanpa proses yang direncanakan
atau disengaja, Hal ini terjadi begitu saja. Artinya dalam melaksanakan model
ini Pebelajar tidak merencanakan proses belajar dari awal sampai akhir.
Ø Contoh
penggunaan: Seorang sarjana (kandidat doktor) mendalami bidang biokimia. Bidang
spesialisasinya ikatan kimia. Meski demikian, ia juga mempelajari program
komputer untuk menganalisis datanya dengan simulasi komputer. Ia juga nbelajar
tentang hak paten untuk melindungi ide-idenya. Karena ia bekerja di perusahaan
asing (Jepang), ia juga belajar bahasa Jepang.
Model Intensif &
ekstensif fokus 1 masalah cakup berbagai bidang (Networking)
Ø PT model ini
ialah Pebelajar menyaring seluruh hasil proses belajarnya melalui minat
keahliannya, kemudian menyusunnya dalam pola-pola hubungan internal yang dapat
menuntunnya membuat jaringan kerja (networked)
yang eksternal dengan para ahli dalam lingkup kajian yang berkaitan.
Ø Model ini adalah
cara belajar yang secara berkelanjutan berusaha mendapatkan sumber masukan
informasi dari luar sehingga pebelajar senantiasa dapat memperbaharui,
memperluas, mengekstrapolasi dan mempertajam ide-ide yang dimilikinya.
Ø Kelebihannya: a) PT model ini bersifat
pro-aktif, artinya pebelajar berinisiatif sendiri mencari. Pebelajar dirangsang
melalui informasi, keterampilan atau konsep-konsep yang relevan yang terus
menggerakkan aktivitas belajarnya sepanjang waktu. Oleh karena itu guru perlu
menyediakan fasilitas/kebutuhan yang sesuai yang dapat mendorong siswa untuk
belajar pada tingkat yang lebih tinggi.
Ø Kekurangannya: a) mendorong tanggung
jawab integrasi kepada pebelajar yang lebih daripada seorang guru.
Sumber: Fogarty, Robin.
1991. The Mindful School: How to
Integrate the Curricula. Illinois: IRI/Skylight Publishing, Inc.