• About
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Contact
  • Sitemaps
Inulwara
  • Home
  • Guru
    • Administrasi
    • Sertifikasi
    • NUPTK
  • Siswa
    • NISN
    • PPDB
    • Kelas 6 SD
  • Sekolah
    • Dana BOS
    • Dapodik
    • Padamu Siap
    • SIM GPO (PKB)
  • Referensi
    • Edukasi
    • Tips & Trik
  • Berita
    • Lomba
    • Kepegawaian
  • Aplikasi
  • Home
  • Administrasi
  • Sertifikasi
  • NUPTK
  • NISN
  • PPDB
  • Kelas 6 SD
  • Dana BOS
  • Dapodik
  • Padamu Siap
  • SIM GPO (PKB)
  • Edukasi
  • Tips & Trik
  • Lomba
  • Kepegawaian
  • Aplikasi
Home  ›  Edukasi & Referensi

Inilah Jenis-jenis anak Berkebutuhan Khusus Secara Lengkap!

Iin Zha
Add Comment
Edukasi & Referensi
Wednesday, June 14, 2017

inulwara.blogspot.com
Anak berkebutuhan khusus merupakan satu istilah umum yang menyatukan berbagai jenis kekhususan atau kelainan. Seorang guru sekolah khusus (SLB), merasakan kesulitan dalam menghadapi anak didiknya yaitu anak berkebutuhan khusus yang begitu heterogin, sehingga dia perlu mengelompokkan anak didiknya berdasar jenis kelainannya agar lebih homogin sehingga dapat memberikan pembelajaran yang lebih optimal.

Untuk kepentingan penanganan baik pendidikan maupun pengajaran dan therapy terhadap anak berkebutuhan khusus, maka diperlukan klasifikasi dengan tujuan agar penanganan anak lebih sesuai dan memperoleh hasil yang optimal. Berikut Jenis-jenis anak berkebutuhan khusus yang bisa Anda pelajari:

Kelainan Mental

Mental Tinggi. Sering dikenal dengan anak berbakat intelektual, dimana selain memiliki kemampuan intelektual di atas rerata normal yang signifikan juga memiliki kreativitas dan tanggung jawab terhadap tugas.

Mental rendah. Kemampuan mental rendah atau kapasitas intelektual (IQ) di bawah rerata dapat dibagi menjadi 2 kelompok yaitu anak lamban belajar (slow learners) yaitu anak yang memiliki IQ antara 70 – 90. Sedangkan anak yang memiliki IQ di bawah 70 dikenal dengan anak berkebutuhan khusus.

Berkesulitan Belajar Spesifik. Berkesulitan belajar berkaitan dengan prestasi belajar (achivement) yang diperoleh siswa. Anak berkesulitan belajar spesifik adalah anak yang memiliki kapasitas intelektual normal ke atas tetapi memiliki prestasi belajar rendah pada bidang akademik tertentu.

Kelainan Fisik

Kelainan Tubuh (Tunadaksa). Adanya kondisi tubuh yang menghambat proses interaksi dan sosialisasi individu meliputi kelumpuhan yang dikarenakan polio, dan gangguan pada fungsi syaraf otot yang disebabkan kelayuhan otak (cerebral palsy), serta adanya kehilangan organ tubuh (amputasi).

Kelainan indera Penglihatan (Tunanetra). Seseorang yang sudah tidak mampu menfungsikan indera penglihatannya untuk keperluan pendidikan dan pengajaran walaupun telah dikoreksi dengan lensa. Kelainan penglihatan dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu: buta dan low vision.

Kelainan Indera Pendengaran (Tunarungu). Kelainan pendengaran adalah seseorang yang telah mengalami kesulitan untuk menfungsikan pendengaranya untuk interaksi dan sosialisasi dengan lingkungan termasuk pendidikan dan pengajaran. Kelainan pendengaran dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu tuli (the deaf) dan kurang dengar (hard of hearing).

Kelainan Wicara

Seseorang yang mengalami kesulitan dalam mengungkapkan pikiran melalui bahasa verbal, sehingga sulit bahkan tidak dapat dimengerti orang lain. Kelainan wicara ini dapat bersifat fungsional dimana mungkin disebabkan karena ketunarunguan, dan organik yang memang disebabkan adanya ketidak sempurnaan organ wicara maupun adanya gangguan pada organ motoris yang berkaitan dengan wicara.

Kelainan Emosi

Gangguan emosi merupakan masalah psikologis, dan hanya dapat dilihat dari indikasi perilaku yang tampak pada individu. Adapun klasifikasi gangguan emosi meliputi:

Gangguan Perilaku:
  • mengganggu di kelas 
  • tidak sabaran – terlalu cepat bereaksi 
  • tidak menghargai – menentang 
  • menyalahkan orang lain 
  • kecemasan terhadap prestasi di sekolah 
  • dependen pada orang lain 
  • pemahaman yang lemah 
  • reaksi yang tidak sesuai 
  • melamun, tidak ada perhatian, menarik diri 
Gangguan Konsentrasi (ADD/Atention Deficit Disorder)

Enam atau lebih gejala inattention, berlangsung paling sedikit 6 bulan, ketidakmampuan untuk beradaptasi, dan tingkat perkembangannya tidak konsisten. Gejala-gejala inattention tersebut ialah: 
  • Sering gagal untuk memperhatikan secara detail, atau sering membuat kesalahan dalam pekerjaan sekolah atau aktivitas yang lain. 
  • Sering kesulitan untuk memperhatikan tuga-tugas atau aktivitas permainan. 
  • Sering tidak mendengarkan ketika orang lain bicara. 
  • Sering tidak mengikuti instruksi untuk menyelesaikan pekerjaan sekolah. 
  • Kesulitan untuk mengorganisir tugas-tugas dan aktivitas-aktivitas. 
  • Tidak menyukai pekerjaan rumah dan pekerjaan sekolah. 
  • Sering tidak membawa peralatan sekolah seperrti pensil buku dan sebagainya. 
  • Sering mudah beralih pada stimulus luar. 
  • Mudah melupakan terhadap aktivitas sehari-hari. 
Anak Hiperaktive (ADHD/Atention Deficit with Hiperactivity Disorder) 
  • Perliaku tidak bisa diam 
  • Ketidak mampuan untuk memberi perhatian yang cukup lama 
  • Hiperaktivitas 
  • Aktivitas motorik yang tinggi 
  • Mudah buyarnya perhatian 
  • Canggung 
  • Infleksibilitas 
  • Toleransi yang rendah terhadap frustrasi 
  • Berbuat tanpa dipikir akibatnya 
Perkembangan layanan pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus tidak akan lepas dari peran dan peranan pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan Nasional. Untuk peningkatan layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus Departemen Pendidikan Nasional melalui Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa (PSLB) memiliki kebijakan tersendiri dalam mengelompokan anak-anak berkebutuhan khusus, walaupun sebenarnya sama hanya pada klasifikasi yang dikemukakan oleh PSLB lebih pada aplikasi jenis sekolah luar biasa yang ada di lapangan. Adapun klasifikasi yang diberikan oleh direktorat PSLB (Dir. PSLB: 2006:20-21) adalah sebagai berikut:

A. Tunanetra
B. Tunarungu
C. Berkebutuhan khusus : (a.l. Down Syndrome) 
C : Berkebutuhan khusus Ringan (IQ = 50-- C1 : Berkebutuhan khusus Sedang (IQ = 25-50) 
C2 : Berkebutuhan khusus Berat (IQ < 25 ) 
D. Tunadaksa : 
D : Tunadaksa Ringan 
D1: Tunadaksa Sedang 
E. Tunalaras (Dysruptive)
F. Tunawicara
G. Tunaganda
H. HIV AIDS
I. Gifted: Potensi Kecerdasan Istimewa (IQ > 125 )
J. Talented: Potensi Bakat Istimewa (Multiple Intelligences : Language, Logico Mathematic, Visuospatial, Bodily-kinesthetic, Musical, Interpersonal, Intrapersonal, Natural, Spiritual)
K. Kesulitan Belajar (a.l. Hyperaktif, ADD/ADHD, Dyslexia/Baca, Dysgraphia/Tulis, Dyscalculia/Hitung, Dysphasia/Bicara, Dyspraxia/ Motorik)
L. Lambat Belajar ( IQ = 70 – 90 )
M. Autis
N. Korban Penyalahgunaan Narkoba
O. Indigo

Urutan di atas adalah berdasarkan klasifikasi dari direktorat PSLB. Setiap alphabet mewakili jenis kelainan atau kebutuhan khususnya masing-masing. Silakan dishare jika tulisan ini bermanfaat!
Bagikan Post

Artikel Terkait

0 Response to "Inilah Jenis-jenis anak Berkebutuhan Khusus Secara Lengkap!"

Jika ada yang perlu didiskusikan, mari sama-sama kita cari solusinya. Berkomentarlah dengan bahasa yang bijak, hindari bullying, hate speech, dan kata-kata tercela lainnya.

← Newer Post Older Post → Home
Subscribe to: Post Comments (Atom)

Featured Post

Inilah Dokumen LPJ BOSP 2025 yang Harus Disiapkan Bendahara sebagai Laporan!

Baik sekolah negeri maupun swasta diwajibkan untuk melaporkan dokumen LPJ BOSP sekolahnya. Pelaporan ini tentu menjadi tugas pokok seorang g...

Popular Posts

  • Begini Cara Menghitung Target Kurikulum, Daya Serap, dan Taraf Serap dengan Mudah!
    Target Kurikulum (TK), Daya Serap (DS), dan Taraf Serap (TS) biasanya dilaporkan kepada kepala sekolah bersamaan saat pelaporan hasil akhir ...
  • Menyoal Status "Belum Valid" di Lembar Info GTK dan Solusinya
    Lembar layanan info GTK Status "Belum Valid" di lembar info GTK sering menghantui pada sebagian guru bersertifikat pendidik s...
  • Inilah Dokumen LPJ BOSP 2025 yang Harus Disiapkan Bendahara sebagai Laporan!
    Baik sekolah negeri maupun swasta diwajibkan untuk melaporkan dokumen LPJ BOSP sekolahnya. Pelaporan ini tentu menjadi tugas pokok seorang g...
  • Mengenal Lebih Jauh tentang KKG, KKKS, KKPS, dan PKG
    inulwara.blogspot.com Sebagai seorang guru, Anda tentu sudah tidak asing lagi dengan istilah/singkatan KKG, KKKS, KKPS, atau PKG. Ya,...
  • Begini Cara Cek Info GTK Tanpa Menggunakan Akun PTK!
    Saat ini, untuk melakukan pengecekan info GTK, setiap guru harus login menggunakan akun PTK masing-masing. Berbeda dengan sebelumnya yang ...
  • Inilah Istilah, Singkatan, dan Akronim dalam Program PKB Guru Pembelajar Tahun 2017 yang Wajib Anda Ketahui!
    inulwara.blogspot.com Guru wajib tahu, ada sejumlah istilah dan akronim program PKB Guru Pembelajar Tahun 2017. Agar memudahkan bapa...
  • Terbitnya Perpres No. 87 Tahun 2017 tentang PPK telah Menggugurkan Permendikbud No. 23 Tahun 2017
    inulwara.blogspot.com Masih ingat dengan program Full Day School dari Mendikbud yang telah diberlakukan mulai tahun pelajaran 2017/201...
Back
Copyright © 2024 Inulwara - All Rights Reserved Improved by Inulwara