|
inulwara.blogspot.com |
DHGTK adalah salah satu aplikasi pendataan guru berbasis web yang berfokus pada komputerisasi kehadiran/absensi guru dan tenaga kependidikan di sekolah. Mereka yang sudah berstatus sebagai guru bersertifikat pendidik tentu akan sangat respek sekali dengan kebijakan-kebijakan yang ditetapkan pemerintah khususnya pada aplikasi DHGTK 2018/2019 ke depan karena dampak yang ditimbulkan akan mempengaruhi terhadap pembayaran tunjangan sertifikasinya.
Tahun pelajaran 2017/2018 segera berakhir dan akan memasuki tahun pelajaran baru. Begitu pula dengan aplikasi DHGTK 2018/2019 yang digunakan sebagai sumber absensi elektronik GTK tentunya juga akan dilakukan pembaruan baik software maupun kebijakan-kebijakan yang mengikat sistem kerjanya.
Merujuk pada pernyataan salah seorang pengembang DHGTK Kemdikbud lewat status facebooknya mengungkapkan bahwa untuk sistem DHGTK Tahun Pelajaran 2018/2019 akan dibuat kebijakan baru. Terdapat 4 opsi yang ditawarkan tentang penggunaan DHGTK 2018/2019 ke depan, yakni:
- Operator Data Sekolah melakukan absensi dengan akunnya masing-masing;
- GTK melakukan absensi dengan akun SIMPKB;
- Finger print dengan lisensi pihak Ke-3; atau
- Menggunakan mesin finger print (bagi yang sudah memiliki/beli sendiri) dan terintegrasi dengan DHGTK.
Dari 4 opsi pilihan yang ditawarkan di atas, mana kira-kira yang menjadi harapan atau keinginan Anda? Apakah Anda setuju atau menolaknya?
Meskipun opsi yang ditawarkan pada DHGTK 2018/2019 bukan merupakan sebuah polling resmi dan akan menjadi sumber keputusan mutlak, paling tidak, Anda sebagai operator pendataan/tenaga administrasi sekolah maupun GTK yang terikat dengan aplikasi ini harus sudah siap menyambut ke-4 opsi yang ditawarkan di atas jika salah satunya menjadi kebijakan baru.
Pada prinsipnya opsi absensi DHGTK 2018/2019 bertujuan untuk mengumpulkan data yang lebih akurat, efektif, efisien, dan dapat dipertanggungjawabkan untuk meminimalisir segala kemungkinan "kecurangan" data karena pada umumnya setiap aplikasi yang digunakan selalu terdapat sisi kelemahan ataupun kekurangan sehingga data fiktif itu akan selalu ada celah.
Bagaimana? Pilihan mana yang menurut Anda paling bagus dan tepat? Silakan sampaikan pilihan dan alasan Anda di sini!