• About
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Contact
  • Sitemaps
Inulwara
  • Home
  • Guru
    • Administrasi
    • Sertifikasi
    • NUPTK
  • Siswa
    • NISN
    • PPDB
    • Kelas 6 SD
  • Sekolah
    • Dana BOS
    • Dapodik
    • Padamu Siap
    • SIM GPO (PKB)
  • Referensi
    • Edukasi
    • Tips & Trik
  • Berita
    • Lomba
    • Kepegawaian
  • Aplikasi
  • Home
  • Administrasi
  • Sertifikasi
  • NUPTK
  • NISN
  • PPDB
  • Kelas 6 SD
  • Dana BOS
  • Dapodik
  • Padamu Siap
  • SIM GPO (PKB)
  • Edukasi
  • Tips & Trik
  • Lomba
  • Kepegawaian
  • Aplikasi
Home  ›  Edukasi & Referensi

Pengertian dan Jenis-jenis Bakat

Iin Zha
Add Comment
Edukasi & Referensi
Sunday, May 14, 2017
inulwara.blogspot.com

Berikut ini akan disajikan pengertian dan jenis-jenis bakat menurut para ahli berdasarkan teori-teori yang mereka kemukakan lewat observasi dan penelitian yang mereka lakukan. Sebelum membahas tentang pengertian dan jenis-jenis bakat, perlu kita pahami dahulu lingkup pembahasan berikut adalah peserta didik atau usia sekolah sebagai subjeknya.

Pengertian bakat menurut para ahli

Peserta didik adalah anak-anak yang memiliki ciri-ciri istimewa, misalnya bakat yang diturunkan dari orang tua dan atau nenek moyangnya. Setiap individu memiliki karakteristik yang berbeda-beda, termasuk dalam bidang dan kadar dari bakat yang dimilikinya. Beberapa definisi bakat dikemukakan oleh sejumlah ahli psikologi dan pendidikan. Branca (Fudyartanta, 2004) misalnya, seorang ahli yang membahas tentang bakat dan kreativitas, mengungkapkan bahwa ”An aptitude is an ability that is regarded as an indication of how well individual can learn with training and practice, some particular skill or knowledge”. Freeman (Fudyartanta, 2004) memberikan definisi yang senada yaitu “An aptitude is a combination characteristics indicative an individual’s capacity to acquire (with training) some specific knowledge, skill or set of organized responses, such as the ability to speak a language, to become a musician, to do mechanical work.”

Di tempat lain, Renzulli (Munandar, 1999) mengungkapkan bahwa yang menentukan keberbakatan seorang individu tidak hanya karena kemampuan umumnya berada di atas rata-rata, melainkan juga kreativitas dan pengikatan diri terhadap tugas (task commitment). Munandar (Ali & Asrori, 2005) menegaskan bahwa bakat (aptitude) mengandung makna kemampuan bawaan yang merupakan potensi (potential ability) yang masih perlu dikembangkan dan dilatih lebih lanjut. Karena sifatnya yang masih potensial atau laten, bakat merupakan potensi yang masih memerlukan pengembangan dan latihan secara serius dan sistematis agar dapat terwujud.

Semiawan (Ali & Asrori, 2005) menyimpulkan bahwa bakat adalah kemampuan alamiah untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan, baik yang bersifat umum maupun yang bersifat khusus. Bakat umum apabila kemampuan yang berupa potensi itu bersifat umum, misalnya bakat intelektual umum, sedangkan bakat khusus apabila kemampuan yang berupa potensi itu bersifat khusus, misalnya bakat akademik, bakat kinestetik, bakat seni, atau bakat sosial. Dengan bakat, memungkinkan seseorang untuk mencapai prestasi dalam bidang tertentu. Tetapi, untuk mewujudkan bakat ke dalam suatu prestasi diperlukan latihan, pengetahuan, pengalaman, dan motivasi. Jika seseorang yang memiliki potensi bakat musik tetapi tidak memperoleh kesempatan mengembangkannya, maka bakat tersebut tidak akan berkembang dan terwujud dengan baik (menghasilkan prestasi). Sebaliknya anak yang pada dasarnya memiliki bakat musik dan orang tuanya mendukung, ia akan mengusahakan agar anaknya memperoleh pengalaman untuk mengembangkan bakatnya dan dengan motivasi yang tinggi dapat berlatih sehingga bakatnya berkembang maksimal dan memperoleh prestasi.

Berkaitan dengan hal tersebut, U.S. Office of Education menekankan bahwa anak berbakat memerlukan pelayanan dan program pendidikan khusus sesuai dengan potensi, minat, dan kemampuan agar dapat merealisasikan sumbangan mereka terhadap masyarakat dan untuk pengembangan diri sendiri. Jadi, bakat adalah seberapa baik seseorang memiliki kemampuan pada bidang pengetahuan atau ketrampilan khusus dengan berlatih. Bakat dapat dikembangkan secara maksimal melalui latihan dengan motivasi yang tinggi. Selain itu, bakat ditentukan oleh seberapa baik kemampuan umum, kreativitas, dan komitmen siswa dalam menyelesaikan tugas. Bakat yang berkembang secara maksimal akan memberikan sumbangan yang berarti, baik untuk masyarakat maupun untuk pengembangan diri siswa yang bersangkutan.

Jenis-jenis Bakat

Berkaitan dengan adanya perbedaan individual, setiap anak memiliki bakat yang berbeda-beda. Semiawan dan Munandar (Ali & Asrori, 2005) mengklasifikasikan jenis-jenis bakat khusus, baik yang masih berupa potensi maupun yang sudah terwujud, menjadi lima bidang, yaitu: (1) bakat akademik khusus, (2) bakat kreatif produktif, (3) bakat seni, (4) bakat kinestetik/psikomotorik, serta bakat sosial.

Termasuk ke dalam bakat akademik khusus, misalnya bakat untuk memahami konsep yang berkaitan dengan angka-angka (numeric), logika bahasa (verbal), dan sejenisnya. Bakat khusus dalam bidang kreatif-produktif artinya bakat dalam hal menciptakan sesuatu yang baru, misalnya menghasilkan program komputer terbaru, arsitektur terbaru, dan sejenisnya. Bakat khusus kreatif produktif lebih berhubungan pada tingkat kecerdasan anak mengelola kemampuan otaknya. Bakat khusus dalam bidang seni, misalnya mampu mengaransemen musik yang digemari banyak orang, menciptakan lagu dalam waktu yang singkat, dan mampu melukis dengan indah dalam waktu yang relatif singkat. Bakat khusus kinestetik/psikomotorik, antara lain sepak bola dan bulu tangkis. Adapun bakat khusus di bidang sosial antara lain mahir melakukan negosiasi, menawarkan suatu produk, berkomunikasi dalam organisasi, dan mahir dalam kepemimpinan.

itulah penjelasan tentang pengertian dan jenis-jenis bakat yang dimiliki setiap anak. Silakan bagikan jika tulisan ini bermanfaat.
Bagikan Post

Artikel Terkait

0 Response to "Pengertian dan Jenis-jenis Bakat"

Jika ada yang perlu didiskusikan, mari sama-sama kita cari solusinya. Berkomentarlah dengan bahasa yang bijak, hindari bullying, hate speech, dan kata-kata tercela lainnya.

← Newer Post Older Post → Home
Subscribe to: Post Comments (Atom)

Featured Post

Inilah Dokumen LPJ BOSP 2025 yang Harus Disiapkan Bendahara sebagai Laporan!

Baik sekolah negeri maupun swasta diwajibkan untuk melaporkan dokumen LPJ BOSP sekolahnya. Pelaporan ini tentu menjadi tugas pokok seorang g...

Popular Posts

  • Mengenal Lebih Jauh tentang KKG, KKKS, KKPS, dan PKG
    inulwara.blogspot.com Sebagai seorang guru, Anda tentu sudah tidak asing lagi dengan istilah/singkatan KKG, KKKS, KKPS, atau PKG. Ya,...
  • Inilah Dokumen LPJ BOSP 2025 yang Harus Disiapkan Bendahara sebagai Laporan!
    Baik sekolah negeri maupun swasta diwajibkan untuk melaporkan dokumen LPJ BOSP sekolahnya. Pelaporan ini tentu menjadi tugas pokok seorang g...
  • Begini Cara Menghitung Target Kurikulum, Daya Serap, dan Taraf Serap dengan Mudah!
    Target Kurikulum (TK), Daya Serap (DS), dan Taraf Serap (TS) biasanya dilaporkan kepada kepala sekolah bersamaan saat pelaporan hasil akhir ...
  • Unduh Buku Modul Guru Pembelajar PKB Revisi Tahun 2017 Jenjang SD Komplit
    inulwara.blogspot.com Sebagian para guru khususnya para guru sekolah dasar (SD) mungkin masih mengalami kendala bagaimana caranya...
  • Apa itu NUPTK, Untuk Apa, dan Siapa yang Berhak Mendapatkannya?
    inulwara.blogspot.com Apa itu NUPTK, untuk apa, dan siapa yang berhak mendapatkannya? Pertanyaan ini mungkin akan selalu terngiang di t...
  • Tugas Guru Menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005
    inulwara.blogspot.com Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Pasal 1 ayat 1 menyatakan:  Guru adalah pendidik profes...
  • Inilah Alasan Mengapa SIM PKB Sangat Penting untuk Para Guru
    inulwara.blogspot.com Keseriusan pemerintah dalam hal ini Kemdikbud sebagai pelaksana kemajuan bidang pendidikan tidak hanya pada outpu...
Back
Copyright © 2024 Inulwara - All Rights Reserved Improved by Inulwara